Quality Time & Slow Travel, Esensi Kemewahan Baru Bagi Keluarga Urban

, 14 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
Bagi keluarga-keluarga modern, kemewahan tidak lagi identik dengan kemewahan fisik dan kesibukan, tetapi justru pada ketenangan, waktu yang berkualitas, dan personalisasi pengalaman yang mendalam.

Jakarta – Gelombang baru dalam luxury family travel sedang menggeser definisi kemewahan itu sendiri. Bagi keluarga-keluarga modern, kemewahan tidak lagi identik dengan kemewahan fisik dan kesibukan, tetapi justru pada ketenangan, waktu yang berkualitas, dan personalisasi pengalaman yang mendalam. Mereka mencari pelarian dari kehidupan digital yang selalu menyala dan keramaian destinasi arus utama.

Tren global untuk 2026 yang diidentifikasi oleh para pelaku industri menunjuk pada dominasi "quietcation" atau "hushpitality". Konsep ini berpusat pada kenyamanan, keheningan, dan upaya melepaskan diri dari stres kehidupan modern. "Lebih dari setengah tamu kami menyebutkan kelelahan dan kejenuhan layar sebagai motivasi utama pemesanan," ungkap Hector Hughes, pendiri Unplugged, jaringan kabin digital detox di Inggris. Bagi keluarga, ini diterjemahkan menjadi pencarian destinasi atau properti yang menawarkan ruang privat, aktivitas yang menenangkan, dan kesempatan untuk terhubung satu sama lain tanpa gangguan.

Permintaan akan pengalaman yang sangat personal juga menjadi penanda. Laporan industri menunjukkan pergeseran dari perjalanan "satu-untuk-semua" menuju "hyper-personalization" yang disesuaikan dengan tahapan hidup dan minat khusus keluarga. Kemewahan baru terletak pada perhatian terhadap detail dan kemampuan sebuah destinasi untuk memenuhi harapan unik setiap anggota keluarga, bukan sekadar menyediakan fasilitas anak generik. Orang tua masa kini melihat perjalanan sebagai bagian dari pendidikan anak; mereka ingin anak-anak tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar dan terlibat aktif dengan budaya setempat. Ini mungkin berarti memasak dengan chef lokal, menjelajahi museum dengan pemandu khusus anak, atau menginap di villa yang menyediakan buku cerita personalisasi di bantal sang buah hati.

Dalam ekosistem pencarian inspirasi ini, kreator konten berperan sebagai kurator yang menyaring opsi. Mereka membantu keluarga mengidentifikasi pengalaman yang sesuai dengan nilai dan ritme yang mereka cari. Sebagai ilustrasi, Marvelvino, sebuah akun yang dikelola sebuah keluarga, dalam berbagai cerita perjalanannya sering menyoroti momen-momen tenang di tengah kesibukan kota besar—seperti berjalan-jalan di taman Istana Kekaisaran Tokyo atau menikmati sudut-sudut tua di Singapura. Mereka juga menunjukkan variasi aktivitas dalam satu perjalanan, mulai dari kuliner jalanan hingga bersantap di restoran, yang merefleksikan keinginan untuk pengalaman otentik dan terpersonalisasi. Pola konten seperti ini menggemakan apa yang dicari banyak keluarga saat ini: sebuah perjalanan yang terasa khusus bagi mereka, menyeimbangkan antara petualangan dan ketenangan, serta meninggalkan ruang untuk kejutan dan keheningan yang bermakna.

Baca Juga: Fondasi Data Kuat, Kunci Indonesia Tangguh Bencana Dan Bebas Korupsi
(Seraphine Claire)

    Bagikan:
komentar