ANTARA/HO-Kementerian Keuangan

Pemerintah Memanfaatkan Danantara Untuk Meningkatkan Kinerja Investasi Dan Ekonomi

Kamis, 08 Mei 2025

Pemerintah mengandalkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia untuk mendorong kinerja investasi dan perekonomian nasional. "Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama mencapai 4,87 persen (year-on-year/yoy), yang menunjukkan bahwa perekonomian domestik kita tetap kuat. Namun, kita perlu meningkatkan investasi. Oleh karena itu, Danantara menjadi salah satu solusi," ungkap Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam Konferensi Tahunan Fitch Ratings di Jakarta, Rabu. Setelah struktur organisasi terbentuk, Danantara kini sedang menyusun daftar proyek strategis sebagai langkah awal. Anggito mengungkapkan bahwa ia telah melihat daftar proyek yang menjadi fokus Danantara dan yakin bahwa lembaga ini dapat berfungsi sebagai saluran komersial bagi Indonesia. "Dengan demikian, mereka menargetkan sejumlah pengembalian investasi," tambah Anggito. Selain Danantara, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas ekonomi domestik, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). "Berdasarkan data terbaru, 3,4 juta anak telah mendapatkan manfaat dari program ini dan jumlahnya akan terus bertambah di masa mendatang. Diharapkan program ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kita di masa depan. Program ini juga memberikan dampak ekonomi, yang terlihat di dapur-dapur di berbagai daerah di Indonesia," jelas Wamenkeu.

Sebagai informasi, komponen investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) mengalami pertumbuhan terbatas sebesar 2,12 persen pada kuartal I-2025. Kinerja investasi terutama dipengaruhi oleh perlambatan investasi bangunan, yang tercermin dalam kinerja sektor konstruksi yang juga tumbuh terbatas. Selain itu, investasi pada mesin nonkendaraan juga menunjukkan perlambatan. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 4,89 persen berkat dukungan dari liburan tahun baru serta periode Ramadhan hingga Idul Fitri. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, APBN berkontribusi terhadap kinerja positif tersebut. Pemerintah memberikan berbagai insentif seperti THR, diskon tarif listrik dan tol, serta insentif pajak, dan menjaga stabilitas harga pangan dengan memberikan suntikan dana kepada Bulog. Menkeu mengakui bahwa dinamika perekonomian global masih sangat menantang dan tidak mudah di masa mendatang. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan strategi deregulasi, pembentukan satgas ketenagakerjaan, mitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi, serta perlindungan terhadap dunia usaha dan upaya menjaga daya beli masyarakat. Deregulasi ditujukan untuk mengatasi hambatan perdagangan dan investasi, terutama dari perspektif global. Selanjutnya, pemerintah juga akan mempercepat realisasi penyerapan dengan menyesuaikan rekonstruksi belanja negara yang lebih produktif. Fokus utama mencakup perluasan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.