ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia Mendapatkan Pendanaan Sebesar Rp8,21 Triliun Untuk Proyek PLTP Muara Laboh Dari AZEC

Senin, 05 Mei 2025

Pemerintah Indonesia menerima dana sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp8,21 triliun (dengan kurs Rp16.429 per dolar AS) dari Asia Zero Emission Community (AZEC) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 yang terletak di Solok, Sumatera Barat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menghadiri acara penandatanganan finalisasi pembiayaan antara PT Supreme Energy Muara Laboh dan Japan Bank for International Cooperation. "Hari ini, showcase yang telah berjalan adalah PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat, dengan financial close, yang memiliki kapasitas 88 MW (megawatt) dan nilai proyek mendekati 500 juta dolar AS," ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada hari Senin. Penandatanganan financial close ini memperkuat kerja sama strategis dalam bidang energi berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, khususnya melalui kerangka kerja sama AZEC. Proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 ditargetkan untuk mulai beroperasi secara komersial (COD) pada tahun 2027, sementara ekspansi untuk Unit 3 Muara Laboh yang memiliki kapasitas 60 MW ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2033.

Selain itu, Pemerintah terus berupaya mempercepat penyelesaian beberapa proyek AZEC, seperti proyek Legok Nangka Waste-to-Energy, Sustainable Aviation Fuel, PLTP Sarulla, dan Proyek Jaringan Transmisi Jawa-Sumatera, agar siap memasuki tahap komersialisasi. Seremonial penutupan finansial hari ini juga dihadiri oleh Anggota Parlemen dan mantan Perdana Menteri Jepang 2021-2024, Fumio Kishida, yang merupakan Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang untuk AZEC, sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Shigeru Ishiba. Pertemuan bilateral ini juga menegaskan kembali pentingnya kemitraan Indonesia-Jepang dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan, adil, dan tangguh di tengah dinamika ekonomi global. Dari segi hubungan perdagangan dan investasi, kedua negara terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2024, volume perdagangan bilateral diperkirakan mencapai 35 miliar dolar AS, dan investasi Jepang di Indonesia tercatat sebesar 3,5 miliar dolar AS, meningkat 52 persen dibandingkan tahun 2021. Jepang kini menjadi sumber investasi terbesar keenam bagi Indonesia, dengan lebih dari 12.000 proyek di berbagai sektor strategis.



Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.