Balai Kemenperin Memiliki Peran Penting Dalam Meningkatkan Daya Saing Sektor Manufaktur

, 29 September 2024

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Gambar: Dok/Kemenperin)

Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing sektor industri manufaktur demi mendukung perekonomian nasional. Sektor ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, baik melalui penerimaan devisa dari investasi dan ekspor, maupun penambahan jumlah tenaga kerja yang terserap.

"Kami bertekad untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing industri domestik. Upaya ini juga diwujudkan melalui peran Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia," ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (28/9).

Pada triwulan II tahun 2024, sektor industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi sebesar 16,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka ini menunjukkan bahwa industri manufaktur merupakan sektor dengan kontribusi terbesar pada periode tersebut.

Lebih lanjut, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan II-2024 tercatat mencapai 4,63 persen, dengan kemampuan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,82 juta orang hingga Februari 2024. "Dari segi kontribusi ekspor, industri pengolahan nonmigas masih mendominasi, mencapai 73,27 persen dari total ekspor nasional antara Januari hingga Juni 2024, dengan nilai mencapai USD91,65 miliar," jelas Andi.

Untuk mendukung penguatan daya saing industri nasional, BSPJI Jakarta telah mengadakan Temu Pelanggan beberapa waktu lalu. "Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap dunia industri di tengah tantangan daya saing pada era globalisasi saat ini," tambahnya.

BSPJI Jakarta, sebagai salah satu unit kerja di bawah BSKJI yang telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU), diharapkan dapat beradaptasi, bertransformasi, dan berinovasi dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri yang sangat dinamis. Hal ini sejalan dengan prinsip yang diusung oleh BSPJI Jakarta, yaitu Cepat, Ramah, Mudah, Akuntabel, dan Transparan (Cermat).

Kepala BSPJI Jakarta, Lilih Handayaningrum, menyatakan, "Kegiatan temu pelanggan diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan sinergi antara BSPJI Jakarta dengan pengguna jasa layanan." Sejak tahun 2012, BSPJI Jakarta telah memberikan kontribusi dan layanan kepada pelanggan industri.

Menurut Lilih, tujuan dari kegiatan temu pelanggan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada industri, terutama dalam menyampaikan informasi terbaru mengenai Layanan Jasa Teknis dari BSPJI Jakarta.

Lebih lanjut, temu pelanggan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan BSPJI Jakarta serta sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan industri guna menciptakan peluang kerja sama di masa mendatang. Tahun ini, Temu Pelanggan BSPJI Jakarta mengangkat tema “Service Excellence with All in One Package Services.”

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Warga Depok Diimbau Sabar, Simpang GDC Ditata Ulang Pakai Anggaran Rp 4,5 M
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.