Trump Baru Saja "menjatuhkan Bom" Pada Impor Mobil Dari Eropa

Senin, 26 Mei 2025

(ANTARA/Anadolu/py)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Uni Eropa (UE) dengan penerapan tarif sebesar 50 persen yang akan mulai berlaku pada 1 Juni.

Ancaman ini berpotensi merusak impor otomotif, namun masih belum jelas apakah ia akan melanjutkan ancamannya karena saat ini ia hanya "merekomendasikan" kenaikan tarif.

Laman Carscoops, pada hari Jumat (23/5), melaporkan bahwa Trump mengklaim Uni Eropa berusaha untuk mengambil keuntungan dari AS dalam aspek perdagangan dan telah sangat sulit untuk dihadapi.

Ia melanjutkan dengan menyatakan bahwa pajak, regulasi, hambatan perdagangan, dan tuntutan hukum dari Eropa terhadap perusahaan-perusahaan Amerika telah menyebabkan defisit perdagangan yang melebihi 250 juta dolar AS (sekitar Rp4 triliun).

Trump menegaskan bahwa defisit ini "sama sekali tidak dapat diterima" dan negosiasi "tidak akan berhasil."

Berita ini menyebabkan kepanikan di pasar karena ancaman tersebut menunjukkan bahwa perang dagang yang dipimpin Trump kembali memanas. Ini terjadi setelah pemerintahan Trump berulang kali mundur dan hanya mencapai satu kesepakatan dagang.

Meskipun sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, The Guardian melaporkan bahwa Amerika Serikat memberlakukan tarif resiprokal sebesar 20 persen untuk sebagian besar barang dari Uni Eropa pada 2 April, namun kemudian mengurangi tarif tersebut menjadi setengahnya untuk memberikan waktu untuk berdiskusi.

Namun, tarif sebesar 25 persen untuk aluminium, baja, dan suku cadang otomotif tetap berlaku.

Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi AS setelah China. AS mengimpor barang senilai 550 miliar dolar AS (Rp8,9 kuadriliun), sementara mengekspor lebih dari 350 miliar dolar AS (Rp5,69 kuadriliun).

Ekspor utama dari Eropa adalah obat-obatan, kendaraan, dan suku cadang otomotif. Dua yang terakhir memiliki nilai lebih dari 45 miliar dolar AS (Rp731,7 triliun) pada tahun 2024.

Tag: