Toyota Berkomitmen Untuk Mendukung Implementasi B40 Yang Akan Dimulai Pada Tahun 2025

Sabtu, 21 Desember 2024

(ANTARA/Pamela Sakina)

PT Toyota-Astra Motor (TAM) telah mempersiapkan rangkaian kendaraan dengan teknologi bahan bakar fleksibel untuk mendukung implementasi kebijakan pemerintah terkait penggunaan biodiesel 40 (B40) yang akan dimulai pada tahun 2025.

"Pemerintah berencana untuk menerapkan B40 tahun depan, dan kami dari Toyota siap memberikan dukungan. Selain itu, kami juga siap mendukung penggunaan bioetanol pada kendaraan-kendaraan kami hingga E10," ungkap Wakil Presiden Direktur PT TAM, Henry Tanoto, di Jakarta, Selasa (17/12) malam.

Toyota telah menyiapkan lini kendaraan Flexy Fuel yang dapat beroperasi dengan campuran bahan bakar fosil dan etanol, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak.

Kendaraan Flexy Fuel yang telah dipamerkan oleh Toyota di Indonesia pada tahun 2024 meliputi Kijang Innova Zenix HEV E85 dan Fortuner E100.

"Tahun ini dan di masa mendatang, kami akan terus fokus pada pengembangan kendaraan yang menggunakan bahan bakar yang kami sebut Flexy Fuel, yang dapat memanfaatkan bioetanol maupun biodiesel," tambah Henry.

Henry menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mendukung inisiatif pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satunya melalui investasi dalam pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan.

Perusahaan telah meluncurkan kendaraan dengan teknologi elektrifikasi. Merek mewah Toyota, Lexus, kini menawarkan 22 model yang dilengkapi dengan teknologi tersebut.

Perusahaan otomotif yang berbasis di Jepang ini juga berfokus pada pengembangan kendaraan dengan emisi karbon yang lebih rendah, termasuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar fleksibel.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melaksanakan program wajib penggunaan bahan bakar biodiesel B40, yang merupakan campuran 60 persen solar dan 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, mulai 1 Januari 2025.

Untuk mendukung pelaksanaan program yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil ini, kementerian menargetkan produksi B40 mencapai total 15,62 juta kiloliter pada tahun 2025.

Tag: