Roy menjelaskan bahwa saat ini timnya sedang fokus mempersiapkan acara besar tersebut. Panitia tengah mempercantik lokasi acara demi kenyamanan para atlet dan penonton. "Saat ini, kami sedang memperluas area take off untuk upacara pembukaan dan penutupan. Kami ingin tahun ini masyarakat dapat menikmati area take off. Tahun lalu tidak memungkinkan karena keterbatasan luas area," ujarnya. Tim di Sky Lancing telah membuka area baru seluas setengah hektare untuk mendukung kegiatan di lokasi tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan. "Kami menyediakan lahan setengah hektare untuk akses masyarakat. Insya Allah akan nyaman, termasuk tempat parkir," tambahnya. Peraih medali emas panjat tebing di Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo, berkomitmen untuk memberikan penampilan terbaiknya dalam kompetisi International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2025 yang akan berlangsung di Wuijang, China, pada tanggal 25 hingga 27 April. "Saya ingin tampil sebaik mungkin di seri pertama ini," ungkap Veddriq Leonardo saat dihubungi melalui pesan WhatsApp dari Jakarta pada hari Selasa. Ia menjelaskan bahwa seri pertama Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di China ini merupakan kompetisi pertamanya di tahun 2025 setelah berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024. Veddriq mengakui bahwa ia belum mengetahui kondisi persaingan dan perkembangan kemampuan para pesaingnya. Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk fokus pada persiapannya agar dapat memberikan penampilan terbaik. Atlet yang berasal dari Kalimantan Barat ini berharap dapat meraih hasil optimal sebagai bekal untuk menghadapi seri berikutnya dari IFSC Climbing World Cup 2025 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 2 hingga 4 Mei. "Karena ini adalah awal dari kompetisi lagi, saya akan fokus terlebih dahulu pada seri pertama sebelum menuju Bali," tambahnya. Veddriq juga menjelaskan bahwa persiapan untuk menghadapi Kejuaraan Dunia di China telah dilakukan melalui pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Bekasi, Jawa Barat, termasuk selama bulan Ramadhan. Dalam acara kali ini, Roy mengundang masyarakat untuk menonton dan menikmati PGAWC. Panitia telah menyiapkan segala sesuatunya agar penonton merasa nyaman. "Benar (gratis). Masyarakat tidak dikenakan biaya masuk, kami juga menyediakan fasilitas toilet tanpa biaya. Kami ingin membuat masyarakat merasa nyaman. Semua itu gratis," jelasnya. Lebih lanjut, Roy menginformasikan bahwa hingga saat ini, dua atlet dari NTB telah mendaftar untuk berpartisipasi di PGAWC 2025. Pendaftaran untuk PGAWC 2025 akan ditutup pada minggu kedua bulan Mei. Namun, panitia juga diberikan hak istimewa berupa lima slot wild card untuk memberikan kesempatan kepada atlet yang belum masuk dalam peringkat dunia untuk berkompetisi di PGWAC. Slot tersebut akan diberikan kepada atlet asal Indonesia, khususnya dari NTB. "Penyelenggara memberikan wild card untuk lima peserta yang tidak lolos seleksi, sehingga mereka bisa ikut dengan wild card. Tujuan kami adalah untuk mengembangkan dan mendorong teman-teman di NTB untuk berpartisipasi," tuturnya.